Thursday, July 28, 2011

28-07-2011

okei, this is the final. July, 28th 2011. Akhir dari semua yang telah kita, atau mugkin saya aja yang perjuangkan. Yah, Paksi Sandang Prabowo. Seseorang yang mengisi hari selama  kurang lebih 240 hari, yang menjadi tempat berbagi saya baik suka maupun duka, siang ke malam. Seseorang yang bgtu menjd brrti dperjalanan kehidupan saya. Kini sudah menjadi kenangan indah... hubungan yang kita bangun dengan susah payah ditengah kecaman dan perbedaan. Hubungan yang kita rancang sdemikian indahnya. Sekarang semua udah berakhir.... no morning call, CL, usuk usuk, unyu bolu bolu anymore. Dia memutuskan untuk mengakhiri semua ini, menyerah ditengah sebuah perjuangan yang tadi nya akan berbuah indah.
Sebelumnya...
Saya Adelina dan Paksi mulai menjalani hari bersama pada tanggal 6 Desember 2010, selama perjalanan kita selama kurang lebih 2bulan banyak sekali diterpa masalah yang sangat berat. Di mulai dr masalah keluarga, perbedaan, masa lalu, yang rasanya kami gak mungkin utk bersama, tapi saat itu kami yakin kami sanggup, kami bisa membuktikan cinta kami berdua kepada semua orang. Saat itu saya merasa jadi orang yang paling bersyukur di dunia. Saya mempunyai seorang Paksi yang begitu sabarnya menghadapi semua. Yang mau bertahan di tengah terpaan badai yang tidak ada henti-hentinya. Sampai akhirnya, rintangan itu hilang sedikit demi sedikit. Tapi ternyata, akan muncul2 masalah kecil yang jauh lebih kompleks. Kami berusaha untuk sesering mungkin utk bertemu, walaupun kita harus punya duit lebih dulu, karna Balikpapan-Jogja itu gak murah.
Bencana itu datang sekitar 2bulan belakangan ini. Muncullah satu2 masalah yang rumit. Terutama dalam hal kepercayaan dan kejujuran, serta keegoisan masing. Mulai muncul kerikil tajam yang menghambat perjalanan kami. Sampai akhirnya, yaaa sekarang.... ternyata dia gak sekuat yang saya bayangkan. Ternyata cintanya tidak terlampau kuat. Semua berakhir. Dia tidak sanggup melewati semuanya, dia sudah bukan Paksi yang dulu yang bisa bersabar dan bertahan, pdhal dlu masalahnya jauh lebih kompleks.
Mungkin sekarang, saya harus lebih terbiasa dengan perpisahan ini. Menjalani semua tanpa senyuman dia lagi. Senyuman yang selalu membuat jantung saya berdegup kencang... inilah jawaban dari semua, jawaban kalo kami memang tidak pantas untuk bersatu.....

.

No comments:

Post a Comment